EVALUASI LITERATURE REVIEW 2
1.
Soal:
Jelaskanlah
bagaimana refleksi dari konsep instructional
design dalam implementasinya pada proses pembelajaran dan kaitannya dengan
berbagai teori yang melandasi konsep tersebut.
Jawaban:
Para
pelaku perancangan adalah bagian utuh dari sebuah kesuksesan perancangan, dan
sebagai profesi, mereka memperluas dan meningkatkan metode dalam usaha
persiapan perancangan. Reflection-in-action
merupakan sebuah kegiatan yang mungkin membantu para perancang dalam
meningkatkan keahlian mereka dalam proses perancangan pembelajaran.
Schon
(1983) mempertimbangkan bagaimana reflection-in-action
di dalam kasus yang unik bisa digeneralisasikan kepada kasus design lainnya.
Dorst
(2008) mengatakan kalau para perancang hanya bisa memaksakan pemahaman
perancangan ketika semua aspek dipertimbangkan. Walaupun ada penelitian tentang
proses perancangan. Tiga aspek yang dikemukakan berhubungan dengan kegiatan
perancangan yaitu: 1. Para perancang itu sendiri; 2. cakupan; dan 3. Isi.
2.
Soal:
Kemukakanlah
delapan sudut pandang terkait dengan
instructional design dan bagaimana penerapannya dalam pengajaran.
Jawaban:
Gambar
di atas adalah delapan sudut pandang dari proses perancangan pembelajaran
a. Organizational
View
Sudut
pandang ini menggambarkan hubungan seorang perancang pembelajaran dengan
organisasi yang besar. Proses perancangan akan memakan banyak waktu dan biaya.
Untuk menghasilkan hasil yang berkualitas membutuhkan keahlian khusus,
peralatan dan kerjasama sesama team
member.
b. System
Approach View
Merupakan
sebuah proses penyelesaian masalah untuk masalah-masalah yang sangat kompleks.
Terdiri dari alat/tool dan cara-cara yang digunakan dari beberapa ahli mata
pelajaran/disiplin dalam proses penyelesaiannya. Keputusan yang dibuat
berdasarkan perolehan data terbaik, menggunakan metode dan range yang luas.
c. ISD
Process View
ISD
atau lebih dikenal dengan instructional
system design/development. Suduh pandang ISD ini lebih bisa menggambarkan
bagaimana melaksanakan fungsi-fungsi administrative
dan managerial dari proses
perancangan dan memberi tahu bagaimana menetapkan struktur dan detail
perancangan pembelajaran.
d. Functional-Modular
(Layer Design) View
Sudut
pandang ini didasari oleh analisa fungsi dari alat-alat perancangan. Gibbons
& Rogers (2009) mengatakan pandangan ini didasari oleh filosofi alat yang
didisain dan digunakan pada proses perancangan yang ditandai dalam
pemikiran-pemikiran yang dialamatkan oleh perancang pembelajaran. Padangan ini
mengasumsikan perbedaan antara teori ilmiah dan teori teknologi (dua tipe: design theory dan domain theory)
e. Architectural
View
Sudut
pandang ini menggambarkan bagaimana seorang perancang mampu membawa ide yang
abstrak ke sebuah perancangan yang jelas, dan terjadi pada level detail paling
baik, dalam inti perancangan.
f. Team
Process
Kebanyakan
perancangan dibuat/dilakukan oleh banyak tim mata pelajaran. Antara lain private design skills, dan juga team design skills.
g. Operational
Principle View
h. Design
Language View
Design language
berkembang menjadi teknologi matang. Bahasa perancangan tidak hanya
memperbolehkan orang-orang profesional untuk mengomunikasikan kerjaan mereka,
tetapi juga individual/tim pun bisa menggunakan bahasa perancangan untuk
menciptakan istilah tambahan.
Bahasa
perancangan adalah sebuah konsep yang menggambarkan dan mengomandoi
perancangan.
3.
Soal:
Dalam
pengembangan instructional design
dibutuhkan design research sebagai
langkah awal untuk memastikan keberhasilan implementasi teknologi dalam
pembelajaran. Jelaskanlah apa itu design
research dan bagaimana implementasinya dalam instructional design.
Jawaban:
Design research merupakan
bagian dari proses perancangan pembelajaran. Jika dipisahkan maka tidak lagi
menjadi sebuah design research.
Bereiter (2002) mengatakan jika tidak ada research,
mana perancangan pembelajaran tidak jadi efektif dan sukses. Menurut Foshay dan
Quinn (2005), design research adalah
bagian yang diperlukan dari sebuah praktek perancangan yang bertujuan untuk
melengkapi proses keseluruhan seperti merancang; memproduksi, pengetesan, dan
evaluasi.
Terdapat
tiga tipe design research yaitu:
Research During Design, Research About Design, dan Research Through Design.
Ketiganya mampu menyediakan pilihan bagi perancang pembelajaran dalam proses
perancangan, pengembangan sesuai dengan pemahaman dari si perancang itu
sendiri.
Dengan
design research, inovasi yang
berarti, dan kemajuan yang besar dari dunia pendidikan bisa diraih (Edelson,
2006). Bukti menunjukkan kalau design
research di bidang perancangan pembelajaran mulai menjadi hal yang umum.
4.
Soal:
Salah
satu tool yang dapat digunakan dalm perbaikan instructional design adalah
EDISYS. Jelaskanlah apa yang ada ketahui tentang EDISYS tersebut. Bagaimana
konsep pengembangan instructional dengan EDISYS dan implementasinya
Jawaban:
EDISYS
merupakan kepanjangan dari Enhance Design Inquiry System. Beberapa pengertian
dari EDISYS antara lain:
-
Sebuah sistem yang memperluas perancangan
penelitian
-
Kumpulan pertanyaan dan pernyataan
heuristik yang jelas yang dimaksudkan untuk membantu perancang pembelajaran
dalam memperkuat penelitian dan perancangannya.
-
Usaha untuk merangkap/merangkum konsep
dalam sebuah sistem
-
Dorongan untuk merefleksi, sesuai dengan
pemikiran Tracey dan Baaki dalam pencerminan dalam tindakan.
-
Alat yang bisa membantu kita dalam
menyusun kasus yang jelas yang nantinya bisa dibagi, didiskusikan, dikritik,
ditingkatkan, dan digunakan untuk mendidik dan membangun pengetahuan dasar
melalui materi-materi yang sah, yang sifatnya mudah ditransfer.
EDISYS
bukan merupakan sebuah proses atau alat yang bisa membimbing perancangan,
walaupun kemungkinan bisa membantu proses perancangan dengan memfokuskan
perhatian pada hubungan-hubungan.
EDISYS
masih belum selesai dikerjakan (masih dalam progres) tetapi sudah menghasilkan
banyak peningkatan sampai sekarang.
EDISYS
digambarkan dengan what is dan what might be. What is adalah bagian pemahaman dalam melakukan penelitian. What might be terdapat di bagian perancangan
di mana seseorang bisa menggambarkan seperti apa desain yang akan dibuat dan
diterapkan.
Implementasi
EDISYS dalam perancangan pembelajaran, pengembangan EDISYS mungkin dimulai
dengan mempertimbangan sisi analisis menjadi sesuatu, seperti yang dikatakan
Archer (1995) terhadap opsi-opsi penelitian, penemuan-penemuan yang berupa
pernyataan singkat yang menggambarkan kebutuhan, tugas, peserta didik, dan pembelajaran
dan kinerja lingkungan.
5.
Soal
Keberhasilan
implementasi teknologi dalam pembelajaran tidak terlepas dari peran
kepemimpinan institusi yang dimodelkan dengan Leadership-Thinking and Modeling.
Jelaskanlah apa yang Anda pahami dari konsep di atas, dan bagaimana
implementasi pemodelan tersebut.
Jawaban
Sebuah
kepemimpinan dalam studi terbaru (Ashbaugh, 2011) didefinisikan bagaimana
proses berpikir dan pengambilan keputusan, penyampaian berasal dari pola pikir
seorang pemimpin, dan dampaknya terhadap kualitas desain pembelajaran online.
Kepemimpinan, dalam hal ini perancangan pembelajaran, memperlihatkan sebuah
pola pikir yang akan memandu proses perancangan dan mendukung pembuatan mata
pelajaran yang inovatif melalui keterampilan yang lebih. Keterampilan
kepemimpinan sangat penting dalam sebuah perancangan pembelajaran karena
dibutuhkan untuk mengendalikan perubahan dalam dunia pendidikan. Dengan
memiliki konsep pemikiran kepemimpinan di dalam perancangan pembelajaran,
diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan wawasan pembaca.
Implementasi
permodelan Leadership-Thinking ini terlihat pada saat digunakan dalam proses
perancangan. Berperan sebagai seseorang yang bisa meramalkan bagaimana kualitas
mata pelajaran dalam dunia akademik. Memiliki kompetensi dalam merancang mata
pelajaran efektif yang bisa digunakan di masa depan.
Sumber buku: Monica_W._Tracey,_John_Baaki,_Brad_Hokanson,_Andrew_Gibbons_Design_in_Educational_Technology_Design_Thinking,_Design_Process,_and_the_Design_Studio__2014
0 comments:
Post a Comment