Thursday, December 26, 2013

Buku Instruction and Technology Designs for Everyday Learning

EVALUASI LITERATURE REVIEW 3

1.      Perhatikan ilustrasi berikut ini, yang menjelaskan bagaimana multimedia memberikan dampak terhadap pembelajaran. Jelaskanlah pemahaman saudara tentang elemen-elemen yang terdapat pada ilustrasi tersebut dan bagaimana hubungan masing-masingnya.

Jawaban:
Ilustrasi di atas merupakan gambaran bagaimana multimedia memiliki dampak terhadap pembelajaran, yang diadaptasi dari Hede dan Hede (2002). Multimedia secara khusus melibatkan penggunaan bermacam bentuk media secara simultan (terus menerus), tetapi pembelajaran yang lebih efektif akan bisa dicapai melalui penyajian informasi secara bersambung.  Pada ilustrasi di atas terdapat panah langsung antara visual (penglihatan/pengamatan) dan audio (pendengaran) terhadap perhatian (attention), yang berarti visual dan audio memiliki dampak kepada perhatian siswa. Mousavi et all (1995) mengatakan bahwa telah diteliti tentang peserta didik/siswa harus membagi perhatian mereka di beberapa input ketika disajikan pembelajaran dengan audi dan visual. Perhatian mereka yang terbagi di sini membantu proses pembelajaran, dan hasil pembelajaran akan lebih efektif.
Pada bagian Learner Control, siswa lah yang mengontrol multimedia. Berupa software yang mampu mereka kendalikan volume audionya, videonya, navigasinya, dan konfigurasi-konfigurasi lainnya yang menciptakan sebuah interaksi antara manusia dengan komputer. Multimedia yang interaktif akan memberikan hasil pembelajaran yang lebih baik. Contohnya, CD interaktif simulasi tekanan/gaya gesek pada pelajaran fisika. Isi/konten dari sebuah multimedia ajar mestinya mampu menyediakan berbagai macam konfigurasi dan sajian yang mengasah pemahaman para siswa. Semakin menarik sebuah multimedia ajar, semakin efektif sebuah pembelajaran mempengaruhi cara belajar para siswa (Learner Style) dan cara siswa mengeksplor sesuatu. Konten yang menarik dari sebuah multimedia ajar juga mempengaruhi proses memori otak (Working Memory - processing) yang terkait dengan Cognitive Engagement (berhubungan dengan kemampuan berpikir), dan akan meningkatkan motivasi (Motivation) siswa dalam belajar.
Penggunaan multimedia sebagai bahan ajar sangat penting dan dinilai sangat membantu para siswa dalam merefleksikan keberhasilan proses pembelajaran. Siswa yang menggunakan media ajar untuk belajar akan lebih lama mengingat pelajaran karena otak akan menyimpan masukan-masukan berupa visual dan audio itu ke Long-Term Storage. Memori jangka panjang dalam otak juga berpengaruh kepada keahlian seseorang dalam memecahkan masalah dan kemampuan seseorang dalam belajar (Intelligence).
Demikianlah, jika menjadi seorang pengembang pembelajaran (instructional designer) sangat wajib mengetahui proses-proses dari ilustrasi di atas agar dapat mengembangkan dan menghasilkan bahan ajar multimedia yang benar-benar efektif.
2.      Salah satu bentuk perubahan model pembelajaran dengan dukungan TIK adalah kehadiran pembelajaran jarak jauh (distance learning), baik digunakan untuk pure distance learning maupun untuk integrated learning dengan pembelajaran tatap muka. Bagaimanakah menurut penilaian saudara, apakah kehadiran distance learning ini akan mampu memperbaiki proses pembelajaran sebagaimana yang diharapkan? Apakah lebih efektif dari pembelajaran tradisional (tatap muka)?
Jawab:
Kehadiran distance learning merubah cara pandang dan menambah wawasan dunia pendidikan yang tidak lagi harus datang dan duduk di dalam kelas. Pembelajaran jarak jauh saat ini menjadi sesuatu yang dibutuhkan bagi beberapa orang yang sulit mengalokasikan waktu untuk datang ke tempat belajar. Pembelajaran jarak jauh mampu menjaring siswa dari berbagai penjuru, hemat waktu, hemat uang, dan yang terpenting tetap menggunakan prinsip-prinsip pedagogi pembelajaran modern (Fitzpatrick, 2001). Bahkan beberapa program di luar negeri memungkinkan siswanya menyelesaikan tugas dan berpartisipasi di dalam diskusi berdasarkan waktu yang dipunyai oleh si siswa itu sendiri. Namun, ada hal yang harus diperhatikan oleh siswa distance learning, yaitu kesediaan fasilitas untuk berselancar atau online, dengan teknologi dan aksesoris yang mumpuni.
Bertolak belakang dengan siswa yang belajar dengan cara tradisional. Mereka yang belajar dengan cara tradisional harus memikirkan biaya hidup, biaya bahan bakar kendaraan, dan segala macamnya. Namun, mereka dengan mudah berdiskusi langsung dan mendapat feedback dari profesor di kelas, di ruang dosen maupun mungkin di cafe, ketika mereka menemukan kesulitan dalam memahami pelajaran. Siswa yang belajar dengan cara tradisional ini juga bisa langsung ke perpustakaan mencari refrensi untuk menambah wawasan.

Masing-masing cara belajar (jarak jauh ataupun tradisional) mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dan menurut saya pembelajaran jarak jauh bukanlah hal yang superior atau lebih baik dibandingkan dengan cara belajar tradisional, namun bukan juga lebih buruk dari cara tradisional. Pembelajaran jarak jauh bisa dijadikan sebagai alternatif pendidikan ketika situasi dan kondisi siswa atau tentor/dosennya berhalangan hadir, karena sama-sama memiliki tujuan untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.

Buku: Brad Mehlenbacher Instruction and Technology Designs for Everyday Learning  2010

Buku Design in Educational Technology

EVALUASI LITERATURE REVIEW 2

1.        Soal:
Jelaskanlah bagaimana refleksi dari konsep instructional design dalam implementasinya pada proses pembelajaran dan kaitannya dengan berbagai teori yang melandasi konsep tersebut.
Jawaban:
Para pelaku perancangan adalah bagian utuh dari sebuah kesuksesan perancangan, dan sebagai profesi, mereka memperluas dan meningkatkan metode dalam usaha persiapan perancangan. Reflection-in-action merupakan sebuah kegiatan yang mungkin membantu para perancang dalam meningkatkan keahlian mereka dalam proses perancangan pembelajaran.
Schon (1983) mempertimbangkan bagaimana reflection-in-action di dalam kasus yang unik bisa digeneralisasikan kepada kasus design lainnya.
Dorst (2008) mengatakan kalau para perancang hanya bisa memaksakan pemahaman perancangan ketika semua aspek dipertimbangkan. Walaupun ada penelitian tentang proses perancangan. Tiga aspek yang dikemukakan berhubungan dengan kegiatan perancangan yaitu: 1. Para perancang itu sendiri; 2. cakupan; dan 3. Isi.

2.        Soal:
Kemukakanlah delapan sudut pandang terkait dengan instructional design dan bagaimana penerapannya dalam pengajaran.
Jawaban:


Gambar di atas adalah delapan sudut pandang dari proses perancangan pembelajaran
a.       Organizational View
Sudut pandang ini menggambarkan hubungan seorang perancang pembelajaran dengan organisasi yang besar. Proses perancangan akan memakan banyak waktu dan biaya. Untuk menghasilkan hasil yang berkualitas membutuhkan keahlian khusus, peralatan dan kerjasama sesama team member.
b.      System Approach View
Merupakan sebuah proses penyelesaian masalah untuk masalah-masalah yang sangat kompleks. Terdiri dari alat/tool dan cara-cara yang digunakan dari beberapa ahli mata pelajaran/disiplin dalam proses penyelesaiannya. Keputusan yang dibuat berdasarkan perolehan data terbaik, menggunakan metode dan range yang luas.
c.       ISD Process View
ISD atau lebih dikenal dengan instructional system design/development. Suduh pandang ISD ini lebih bisa menggambarkan bagaimana melaksanakan fungsi-fungsi administrative dan managerial dari proses perancangan dan memberi tahu bagaimana menetapkan struktur dan detail perancangan pembelajaran.
d.      Functional-Modular (Layer Design) View
Sudut pandang ini didasari oleh analisa fungsi dari alat-alat perancangan. Gibbons & Rogers (2009) mengatakan pandangan ini didasari oleh filosofi alat yang didisain dan digunakan pada proses perancangan yang ditandai dalam pemikiran-pemikiran yang dialamatkan oleh perancang pembelajaran. Padangan ini mengasumsikan perbedaan antara teori ilmiah dan teori teknologi (dua tipe: design theory dan domain theory)
e.       Architectural View
Sudut pandang ini menggambarkan bagaimana seorang perancang mampu membawa ide yang abstrak ke sebuah perancangan yang jelas, dan terjadi pada level detail paling baik, dalam inti perancangan.
f.       Team Process
Kebanyakan perancangan dibuat/dilakukan oleh banyak tim mata pelajaran. Antara lain private design skills, dan juga team design skills.
g.      Operational Principle View
h.      Design Language View
Design language berkembang menjadi teknologi matang. Bahasa perancangan tidak hanya memperbolehkan orang-orang profesional untuk mengomunikasikan kerjaan mereka, tetapi juga individual/tim pun bisa menggunakan bahasa perancangan untuk menciptakan istilah tambahan.
Bahasa perancangan adalah sebuah konsep yang menggambarkan dan mengomandoi perancangan.

3.        Soal:
Dalam pengembangan instructional design dibutuhkan design research sebagai langkah awal untuk memastikan keberhasilan implementasi teknologi dalam pembelajaran. Jelaskanlah apa itu design research dan bagaimana implementasinya dalam instructional design.
Jawaban:
Design research merupakan bagian dari proses perancangan pembelajaran. Jika dipisahkan maka tidak lagi menjadi sebuah design research. Bereiter (2002) mengatakan jika tidak ada research, mana perancangan pembelajaran tidak jadi efektif dan sukses. Menurut Foshay dan Quinn (2005), design research adalah bagian yang diperlukan dari sebuah praktek perancangan yang bertujuan untuk melengkapi proses keseluruhan seperti merancang; memproduksi, pengetesan, dan evaluasi.
Terdapat tiga tipe design research yaitu: Research During Design, Research About Design, dan Research Through Design. Ketiganya mampu menyediakan pilihan bagi perancang pembelajaran dalam proses perancangan, pengembangan sesuai dengan pemahaman dari si perancang itu sendiri.
Dengan design research, inovasi yang berarti, dan kemajuan yang besar dari dunia pendidikan bisa diraih (Edelson, 2006). Bukti menunjukkan kalau design research di bidang perancangan pembelajaran mulai menjadi hal yang umum.

4.        Soal:
Salah satu tool yang dapat digunakan dalm perbaikan instructional design adalah EDISYS. Jelaskanlah apa yang ada ketahui tentang EDISYS tersebut. Bagaimana konsep pengembangan instructional dengan EDISYS dan implementasinya
Jawaban:
EDISYS merupakan kepanjangan dari Enhance Design Inquiry System. Beberapa pengertian dari EDISYS antara lain:
-          Sebuah sistem yang memperluas perancangan penelitian
-          Kumpulan pertanyaan dan pernyataan heuristik yang jelas yang dimaksudkan untuk membantu perancang pembelajaran dalam memperkuat penelitian dan perancangannya.
-          Usaha untuk merangkap/merangkum konsep dalam sebuah sistem
-          Dorongan untuk merefleksi, sesuai dengan pemikiran Tracey dan Baaki dalam pencerminan dalam tindakan.
-          Alat yang bisa membantu kita dalam menyusun kasus yang jelas yang nantinya bisa dibagi, didiskusikan, dikritik, ditingkatkan, dan digunakan untuk mendidik dan membangun pengetahuan dasar melalui materi-materi yang sah, yang sifatnya mudah ditransfer.
EDISYS bukan merupakan sebuah proses atau alat yang bisa membimbing perancangan, walaupun kemungkinan bisa membantu proses perancangan dengan memfokuskan perhatian pada hubungan-hubungan.
EDISYS masih belum selesai dikerjakan (masih dalam progres) tetapi sudah menghasilkan banyak peningkatan sampai sekarang.
EDISYS digambarkan dengan what is dan what might be. What is adalah bagian pemahaman dalam melakukan penelitian. What might be terdapat di bagian perancangan di mana seseorang bisa menggambarkan seperti apa desain yang akan dibuat dan diterapkan.
Implementasi EDISYS dalam perancangan pembelajaran, pengembangan EDISYS mungkin dimulai dengan mempertimbangan sisi analisis menjadi sesuatu, seperti yang dikatakan Archer (1995) terhadap opsi-opsi penelitian, penemuan-penemuan yang berupa pernyataan singkat yang menggambarkan kebutuhan, tugas, peserta didik, dan pembelajaran dan kinerja lingkungan.

5.        Soal
Keberhasilan implementasi teknologi dalam pembelajaran tidak terlepas dari peran kepemimpinan institusi yang dimodelkan dengan Leadership-Thinking and Modeling. Jelaskanlah apa yang Anda pahami dari konsep di atas, dan bagaimana implementasi pemodelan tersebut.
Jawaban
Sebuah kepemimpinan dalam studi terbaru (Ashbaugh, 2011) didefinisikan bagaimana proses berpikir dan pengambilan keputusan, penyampaian berasal dari pola pikir seorang pemimpin, dan dampaknya terhadap kualitas desain pembelajaran online. Kepemimpinan, dalam hal ini perancangan pembelajaran, memperlihatkan sebuah pola pikir yang akan memandu proses perancangan dan mendukung pembuatan mata pelajaran yang inovatif melalui keterampilan yang lebih. Keterampilan kepemimpinan sangat penting dalam sebuah perancangan pembelajaran karena dibutuhkan untuk mengendalikan perubahan dalam dunia pendidikan. Dengan memiliki konsep pemikiran kepemimpinan di dalam perancangan pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan wawasan pembaca.

Implementasi permodelan Leadership-Thinking ini terlihat pada saat digunakan dalam proses perancangan. Berperan sebagai seseorang yang bisa meramalkan bagaimana kualitas mata pelajaran dalam dunia akademik. Memiliki kompetensi dalam merancang mata pelajaran efektif yang bisa digunakan di masa depan.

Sumber buku: Monica_W._Tracey,_John_Baaki,_Brad_Hokanson,_Andrew_Gibbons_Design_in_Educational_Technology_Design_Thinking,_Design_Process,_and_the_Design_Studio__2014

Wednesday, January 2, 2013

Remittance Adalah

Remittance adalah transaksi pengiriman/penerimaan uang dalam valuta asing ke/dari bank di luar negeri maupun di dalam negeri.

Dalam hal ini, Remittance dibedakan menjadi 2 (dua) jenis:

  1. Outgoing Remittance (Outward Remittance), yaitu kiriman uang dari Indonesia ke bank di luar/dalam negeri dalam mata uang asing.
  2. Incoming Remittance (Incoming Remittance), yaitu kiriman uang dari bank luar/dalam negeri ke Indonesia dalam mata uang asing.
Ruang lingkup Remittance:
  • Beneficiary: pihak yang berhak menerima kiriman uang masuk sesuai instruksi pengirim.
  • Beneficiary Bank: bank yang menerima pengiriman uang dari bank lain untuk diteruskan ke penerima atas permintaan nasabah.
  • Remitting Bank: bank yang melakukan pengiriman uang ke bank lain atas permintaan pengirim.
  • Correspondent Bank (bank koresponden/bank perantara): bank yang berdasarkan perjanjian mempunyai hubungan dengan bank lain untuk saling memberi jasa atau melakukan transaksi atas nama bank yang berkepentingan.